Minggu, 25 Agustus 2019

Seba Serbi PKKMB FMIPA UNY 2019

Assalamu'alaikum.Wr.Wb, Salam Sejahtera bagi Kita semua.
Perkenalkan, nama saya Nur Ihsan Amalia. Saya adalah Mahasiswa baru Universitas Negeri Yogyakarta angkatan 2019 dari prodi Pendidikan IPA, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Alasan saya memilih prodi ini adalah karena saya bercita-cita menjadi pendidik generasi penerus bangsa yang berilmu, bermartabat dan berakhlak mulia.
Permasalahan Pendidikan di Indonesia masih menjadi isu yang tak pernah habis dibicarakan di Negeri ini. Mengingat akan pendidikan di Indonesia yang masih terlalu fokus dalam hal mengejar prestasi akademik dan kurang dalam hal menanamkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya: pada saat ujian seorang siswa mencontek dan berdiskusi atau bahkan sampai nekat menggunakan gadgetnya untuk menjawab soal ujian.
Selain itu, sistem pendidikan Indonesia yang tidak seimbang antara belajar yang berfikir(kognitif) dan belajar yang merasa(afektif). Sehingga terjadilah disintegrasi. Padahal belajar bukan hanya mengejar nilai/ijazah semata, namun belajar juga harusnya menjadikan kita sebagai manusia yang seutuhnya. Manusia yang dapat berwawasan luas dan kritis dalam menghadapi tantangan zaman dengan karakternya yang menghargai nilai-nilai luhur bangsa.

Solusi dari masalah tersebut diantaranya, melalui perbaikan sistem-sistem sosial yang berkaitan langsung dengan Pendidikan. Selain itu pemerintah juga dapat meningkatkan kualitas guru melalui berbagai pelatihan, serta dapat melalui kualitas materi pelajaran dan sarana pendidikan.
Permasalahan ini juga yang akan kita hadapi sebagai calon pendidik. Dengan bekal berwawasan luas dan berilmu saja tidak cukup, kita juga harus mulai membiasakan diri menanamkan nilai-nilai luhur bangsa dalam diri kita. Karena perubahan itu dimulai dari diri kita sendiri. Kita juga harus bekerja sama dengan masyarakat untuk dapat mewujudkan perubahan tersebut. Maka dengan adanya solusi-solusi tersebut, diharapkan Pendidikan di Indonesia dapat bangkit dari keterpurukannya, sehingga dapat menciptakan generasi-generasi baru yang ber-SDM tinggi, berkarakter, bermartabat serta memiliki budi pekerti yang mulia.

1 komentar: